Salat Subuh Empat Rakaat

Cerita M Azka Ni’am Ainul Yaqin (11 Tahun)

Wagino belakangan ini mendapat hidayah. Ia merasa insaf dan akhirnya menjadi rajin mengaji dan salat lima waktu.

Semangatnya mulai dilirik warga sekitar rumahnya, tak terkecuali Pak Ustaz Pirman. Meski semua kelakuannya benar-benar mencerminkan hijrah seutuhnya, ia masih berat melakukan satu hal, yaitu salat jemaah Subuh.

Suatu ketika di waktu sunrise, Wagino jalan kaki menikmati udara segar. Lalu ia bertemu dengan Pak Ustaz Pirman. Dengan lemah lembutnya, Wagino memberikan senyum sapaan yang dibalas ucapan salam oleh Pak Ustaz. 

“Assalamu’alaikum, Kang Wagino?”

“Hehe, wa’alaikumussalam, Pak Ustaz. Bagaimana kabarnya Pak Ustaz?”
Wagino tersipu malu atas kealpaannya untuk salam dahulu kepada Ustaz Pirman. Lalu ia mulai bertanya kabar untuk menebus kedahuluan salamnya tadi.

“Alhamdulillah, sehat. Wah … Kang Wagino sekarang sudah berubah. Banyak orang memuji langkah Kang Wagino loh,” jawab Ustaz Pirman.

“Hehe, alhamdulillah, Pak Ustaz.” Dengan tersipu malu ia berkata. 

“Oh ya, tetapi kenapa saya lihat tiap subuh Kang Wagino kok masih belum terlihat jemaah? Padahal waktu salat yang lain aktif banget jemaah,” tanya Ustaz Pirman.

Wagino sadar bahwa dia masih terbiasa bergadang di malam hari. Kebiasaan tersebut seperti dulu saat bersama teman-temannya, meski sekarang sudah tidak ikut.

“Hehe, anu Pak Ustaz, saya salat Subuh sendiri di rumah,” jawab Wagino dengan perasaan malu. 

Lalu Pak Ustaz iseng-iseng bertanya masalah pengetahuan salatnya Wagino.

“Kang Wagino, kalau salat Subuh berapa rakaat? “

“Empat rakaat, Pak Ustaz,” jawab Wagino dengan penuh semangat.

“Salah, Kang, mending Kang Wagino pulang dulu dan cari jawaban yang benar tentang jumlah rakaat untuk salat Subuh,” kata Pak Ustaz.

Wagino pun pulang dan di tengah perjalanan Wagino bertemu dengan sahabatnya, Herman. Kemudian Wagino bertanya kepada Herman mengenai jumlah rakaat salat Subuh.

“Man, kalo salat Subuh berapa rakaat?”

“Dua rakaat, No,” jawab Herman tanpa ragu.

“Hem salah … mending kamu pulang dulu, belajar lagi,” jawab Wagino memberikan tanggapan.

“Loh, emang kenapa? ” tanya Herman dengan nada heran.

“Tadi waktu aku ditanya Pak Ustaz jumlah rakaat salat Subuh berapa, aku jawab empat. Kata Pak Ustaz, salah, apalagi dua.”

Herman, “….#^^÷*×¥×÷£÷^#^^$&…???”

***
M Azka Ni’am ‘Ainul Yaqin (11 tahun) merupakan santri Pondok Tahfidh Yanbuul Qur’an Anak-Anak, Krandon, Kota Kudus. Ia merupakan siswa kelas 5 MI Tahfidhul Qur’an, Krandon Kota Kudus. Ia tinggal di Gondoriyo Jambu Semarang.