Belajar Cerita Pendek di Ceritasantri

Oleh Redaksi Ceritasantri.id

Cerita Pendek (Cerpen) adalah sebuah tulisan yang harus berisi latar tempat, waktu, tokoh, dan sebuah peristiwa yang menjadi cerita. 

Latar tempat dan waktu menjadi pendukung sebuah cerita agar sesuai dengan tema. Sebuah cerita harus mempunyai tema. Tema dijelaskan melalui tokoh dan peristiwa yang dibangun dalam sebuah cerita.

Rata-rata, cerpen–terutama yang masuk di meja redaksi ceritasantri.id–sering terpaku dalam beberapa hal, yaitu:

  1. Judul Cerita
    Kebanyakan judul cerita memuat kata-kata terlalu abstrak (susah dijelaskan)–biasanya berisi kata sifat (berwujud perasaan dan pikiran). Judul dengan kata  rindu, bening, duka, ingatan, kasih, sunyi dan lain-lainnya. Selain itu juga banyak menggunakan kata, seperti kisah dan perjalanan. Contohnya: “Kisah Sunyi dan Duka dalam Hati” atau “Perjalanan Mengingat Rindu dan Cinta”. Sebuah judul cerpen harus bisa menarik pembaca. Judul bolehlah lebih memancing dan membuat pembaca menduga-duga isi cerita. Judul bisa memuat kata-kata segar maupun baru. Kita bisa memulai dengan menggunakan kata benda atau nama-nama tokoh maupun tempat yang menjadi latar.
  2. Cerpen  Memuat Latar Tempat, Waktu, Tokoh, dan Peristiwa
    Cerpen adalah cerita fiksi (berasal dari imajinasi).
    Sebuah cerpen boleh terinspirasi dari pengalaman, tetapi dalam menuliskan butuh imajinasi. Cerpen memiliki alur cerita, juga bisa ditambah dengan latar suasana maupun konflik di dalamnya.
    Tema akan lebih terlihat dengan adanya latar suasana dan konflik di dalam sebuah peristiwa. Imajinasi cerpenis (penulis cerpen) memengaruhi latar maupun tokoh dalam cerita. Kenapa membutuhkan imajinasi? Karena cerita dibangun dan dirangkai menggunakan kata-kata indah sehingga alur cerita berisi tokoh, latar, peristiwa, maupun suasananya akan lebih kuat.
  3. Penggunaan Dialog
    Cerpen dapat ditambah dengan gaya pengungkapan cerita melalui dialog. Dialog digunakan untuk menambah panjang cerita, sehingga tidak terkesan pendek dan nanggung tanpa ada kejelasan tentang tokoh, setting tempat, dan juga peristiwa.
  4. Akhir dari Cerita
    Ada sebuah pesan yang ingin disampaikan, tetapi terlihat samar dalam cerita tersebut. Apakah diakhiri dengan bahagia atau sedih? Silakan bebas boleh perasaan apa pun, itu terserah cerpenis. Boleh juga dibuat menggantung (memuat kesan yang penasaran) atau jelas ada pesan atau hikmahnya.
  5. Segeralah Menulis dan Perbanyak Membaca!
    Kita harus banyak membaca, bisa buku bacaan (novel, majalah, buku cerpen, dan koran) atau juga bacaan di internet. Lalu, diakhiri segera menulis. Setelah itu, kita harus mulai melihat penggunaan ejaan dan struktur kalimat. Buatlah kalimat sederhana—ada subjek, predikat, dan objek. Dari susunan kata-kata menjadi kalimat.
    Dari kalimat menjadi paragraf.

    Selamat mencoba, kawan-kawan ceritasantri.id!

    Salam,
    Redaksi