Indahnya Ramadan

Cerita Satya Nirwasita (12 tahun)

“Mas bangun sahur,” teriak ibuku.

Aku pun terbangun dan menjawab dengan setengah tidur, “Oke, Bu.”

Aku berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah mencuci muka, aku niat sebelum makan. Aku berniat dengan bahasa Indonesia karena saat itu aku belum pandai bahasa Arab. Niatnya begini, “Aku berniat puasa karena Allah Swt.”

Selesai makan, aku mencuci piring sendiri. Sambil menunggu waktu subuh, aku menonton televisi bersama orang tuaku.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar,” azan Subuh berkumandang. Aku bersiap-siap untuk berangkat menuju musala bersama keluargaku . Di perjalanan, aku bertemu dengan teman-teman.

“Kamu sahur jam berapa?” tanya Rafa.

“Aku sahur pukul 04.15,” jawabku.

Sesampai di musala aku berwudu. Sambil menunggu waktu ikamah, aku melantunkan pujian.

Allohumma solli ‘ala sayyidina Muhammad …,” begitu selawatku.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar,” suara ikamah pun datang.

Selesai salat, aku bersama keluargaku pulang ke rumah sementara adikku bermain bersama teman-temanku.

“Mas, aku izin main , tolong katakan ke Bapak ya, Mas,” kata adikku.

“Oke,” jawabku.

Di rumah aku langsung berlari ke tempat tidur .

Kriiiiiiiiiiing kriiiiiiiing …,” suara dari luar rumah. Temanku menghampiri diriku dengan sepeda.

“Sat … Satya main, yokkk …,” ajak teman-temanku. Aku  terbangun dari tempat tidur.

“Tunggu sebentar, ya” jawabku sambil membuka gerbang. Lalu aku mengeluarkan sepeda .

“Sat, ayo jalan-jalan ke Kembaran,” ajak temanku.

“Ayo.”

***

Setelah jalan-jalan, aku mabar (main bareng).

Hayyuk, Bro, kita mabar, Bro.”

Hayyuk ….

“Mabar apa, Sat?”

Free Fire aja.”

“Ayo masuk squad-ku aja.”

“Oke.”

“Jangan sampai mati ini rank lho …,” kataku.

“Oke,” jawab teman-temanku dengan serempak.

“Nanti kalau kita kalah, kita akan turun rank.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.30.

“Aku pamit dulu ya, aku mau salat dulu.”

Akhirnya aku pulang untuk bersiap-siap salat Zuhur berjemaah. Selesai salat, aku pun tidur siang.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar.”

Suara azan Asar berkumandang. Aku terbangun dan bersiap-siap untuk berangkat salat Asar. Setelah salat, aku pulang untuk mandi dan bersiap-siap untuk mengaji.

Aku dihampiri oleh teman-temanku untuk mengaji.

“Satya, ngaji yuk.”

“Oke,” jawabku.

Aku dan teman-temanku berangkat bersama-sama menuju musala. Selasai mengaji, kami buka puasa bersama-sama karena sudah direncanakan seminggu sebelum puasa.

Ssssttttttt diam kalian dengar azan gak?” temanku bergurau.

“Enggak ada kok,” jawabku.

“Memang belum azan,” kata Ustaz dengan tersenyum.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar …,” suara azan Magrib berkumandang. Kami berdoa sebelum berbuka. Setelah berbuka, kami melanjutkan salat Magrib berjemaah.

***

Satya Nirwasita (12 tahun) merupakan santri kelas 7 SMP Pesantren Bumi Cendekia Yogyakarta. Ia berasal dari Kalikajar, Kaligondang, Purbalingga. Penulis dapat ditemui lewat Instagram dengan nama: @satya_nirwasita.