Puisi Dyah Ayu Pitaloka
Di mata ribuan pulau
Tanah ngarai daratan
Mengagungkan negeri nan agung
Bersama moleknya zaman dituju
Di atas sang zamrud khatulistiwa
Kutunjukkan raut pengkhianat
Koruptor, diskriminator
Berharap terberantas semua itu
Di kala itu nenek moyang mengadu
Tentang masa depan yang mengawang
Di awan-awan pejuang diri pemandu
Menggerakkan negeri yang turut melaju
Kini semua berubah
Muda, tua semua beradab
Memeluk ilmu setinggi angkasa
Melajur dalam dunia tertata
Cakrawala agung menyinari kota
Menyulut revolusi perjuangan yang muda
Membangkitkan semangat baru
Menuju masa depan yang maju
Di dalam kemerdekaan sejati
Tergerakkan jiwa semangat abadi
Maju, maju, maju ….
Itu yang tersirat di benak kalbu
Merah darahku putih tulangku
Itu menjadi hal lalu
Tak semerah itu darah pemimpinku
Yang terserap harta mendayu
Bagaimana Indonesia bisa maju?
Jika mereka hanya penikmat instan
Bagaimana Indonesia merdeka?
Jika masih ada rakyat menderita
Mlangi, Agustus 2020
Puisi ini merupakan puisi pilihan dari Lomba Menulis Cerpen dan Puisi Siswa MA Nur Iman, Mlangi, Yogyakarta dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75.
***
Dyah Ayu Pitaloka adalah siswi kelas 11 IPS di MA Nur Iman, Mlangi Yogyakarta.