Esai Nuha Izzatul Hikmah
Ekstrakurikuler adalah kegiatan nonakademik yang dilaksanakan di luar jam pelajaran oleh siswa. Ekstrakurikuler berperan sebagai wadah pengembangan bakat dan minat siswa.
Ada banyak macam kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari seni hingga olahraga. Ekstrakurikuler seni, seperti contoh tari, angklung, paduan suara, teater, dan kaligrafi. Ekstrakurikuler olahraga, seperti contoh basket, voli, bulu tangkis, dan seni bela diri. Masih banyak lagi ekstrakurikuler yang beragam di beberapa sekolah ataupun pondok.
Banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh siswa jika mengikuti ekstrakurikuler. Namun, ada juga dampak negatif yang harus diterima oleh beberapa siswa ketika menjalani kegiatan tersebut. Berikut adalah berbagai pendapat pro- dan kontra- tentang kegiatan ekstrakurikuler.
Masa sekolah adalah masa aktifnya para siswa untuk berkarya, berekspresi, dan meraih prestasi seluas-luasnya. Banyak sekali mata pelajaran yang disuguhkan oleh sekolah yang berguna bagi siswa di kemudian hari.
Bagi mereka yang tidak menyukai pelajaran formal, kegiatan ekstrakurikuler menjadi jalan alternatif siswa untuk meraih prestasi. Manfaat positifnya, yaitu sebagai sarana pengembangan bakat, sarana refreshing yang mendidik, melatih kemandirian, dan tanggung jawab.
Di dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat kelompok, mereka dapat belajar berorganisasi, bekerja sama, belajar bersosialisasi, memperbanyak teman, belajar memanajemen waktu dengan baik, dan dapat membentuk karakter siswa.
Tidak bisa dimungkiri, kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu siswa. Mereka dapat mengasah dan menggali bakat terpendam yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Contohnya, siswa yang memilih ekstrakurikuler silat, dengan mempelajari silat, akan membantunya ketika berhadapan dengan penjahat yang ingin mencelakainya. Bahkan juga dapat membantu orang lain yang sedang kecopetan tasnya ketika di jalan.
Contoh lain adalah ekstrakurikuler tari. Bakat ini bisa dikembangkan untuk meraih prestasi, juga dapat melestarikan kebudayaan Indonesia. Belajar menari, terutama tari tradisional, akan membantu melestarikan kesenian tari supaya tidak tergilas oleh zaman.
Oleh karena itu, mari kita ikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah supaya kita tidak terpikirkan atau tidak sempat melakukan hal yang negatif saat pulang sekolah.
Akan tetapi, di balik manfaatnya yang sangat besar, ada pula dampak negatif yang harus diterima oleh beberapa siswa. Delapan jam siswa belajar di kelas terkadang membuat mata tidak kuat untuk menahan rasa kantuk, badan mereka sudah terasa sangat letih.
Jika badan sudah sangat lelah dan dipaksakan untuk melanjutkan kegiatan ekstrakurikuler maka siswa akan kehilangan waktu istirahatnya. Hal ini akan berdampak pada kesehatannya.
Ada pula kegiatan ekstrakurikuler yang terhambat atau berhenti di tengah- tengah jalan. Hal ini disebabkan pelatih atau pembimbing yang kurang mendapatkan gaji.
Selain itu, kerja kelompok yang bersamaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi perdebatan antarteman dalam menyesuaikan waktu yang berbeda. Sulitnya mendapatkan sarana dan prasarana pula akan menghambat jalannya kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler memang mempunyai banyak manfaat positif, tetapi ada pula dampak negatif yang dirasakan oleh beberapa siswa. Siswa harus pandai dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler.
Kesesuaian dengan pilihannya dan juga kesanggupan mereka dalam menjalankan kegiatan menjadi faktor penting. Di sisi lain, dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah ke sekolah akan sangat berarti untuk mengembangkan minat siswa dalam menggali potensi emasnya
***
Nuha Izzatul Hikmah (14 tahun) merupakan santri Pondok Pesantren Al Mu’minien, Lohbener, Indramayu. Ia merupakan siswa kelas 1 MA dan tinggal di Desa Drunten Wetan Kec. Gabuswetan, Kab.Indramayu. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: Nuha Hikmah; Instagram dengan nama: @nuha_izzatul.