Mondar-Mandir

Cerita M. Yusuf Shabran

“Mondar-mandir melulu sedari tadi!”

Perkataan itu kudengar dari salah seorang temanku. Kala itu, ia membaringkan tubuhnya di atas sarung berlapis dua.

Aku mendengarnya, tetapi tidak aku hiraukan karena sudah biasa. Aku sudah biasa mendengar ucapan itu setiap kali melewati kamarnya.

Kebiasaan ini kudapat selepas naik ke kelas 3 MA (Madrasah Aliah). Di tahun itu aku, lebih tepatnya kami, memang ditakdirkan mondar-mandir ke sana-sini.

Bukan tanpa tujuan. Aku yang biasanya hanya beraktivitas tanpa bersikeras, kala itu menjadikan keliling sebagai salah satu rutinitas. Menghafal Nadzom Alfiyah dengan metode itu memang ampuh, sebab berhenti sebentar saja bisa membuat kami menangis tanpa henti.

Dari makan, mandi, hingga sebelum tidur, bibir mungil kami tak henti-henti. Memutar bola mata sembari melafazkan syair dengan lirik menjadi pemandangan sehari-hari bagi adik-adik kelas.

Pernah suatu hari, aku dipulangkan sebab sakit yang kuderita. Selama peristirahatanku, tak pernah satu bait pun kulantunkan. Kepulanganku membawa bencana karena seratus bait lebih yang kuhafal hilang dari pikiran.

“Ya Allah, kenapa semudah ini Engkau tarik rezekiku?” batinku ketika itu.

Aku mendapat beban baru. Beban yang berubah menjadi palu yang siap menggetok kepalaku kapan pun.

Beban itu kurasakan selama seminggu, tepat sebelum ujian dilaksanakan. Mau tidak mau, aku pun mengulang dari awal. Tidak peduli seberapa lelah tubuhku.

Akhirnya, setelah mendapat pencerahan dan kompetisi kecil-kecilan dari sahabatku, kami melibas sekitar 250 bait tanpa ragu. Kami pun lulus dari sesi menghafal Nadzom. 

Dengan senyum kecil, aku mengakhiri jeratan itu. Namun, berkat jeratan tersebut, aku mendapat banyak pelajaran. Bukan pelajaran umum sekolah, apalagi pelajaran cinta. Ini mengenai pentingnya menjaga sesuatu yang melebihi harta dunia.

***

M. Yusuf Shabran merupakan penulis yang pernah mondok di Pondok Pesantren Daarus Sa’adah, Cipondoh. Penulis berasal dari Pondok Aren, Kabupaten Tangerang Selatan. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: M. Yusuf Shabran.