Cerita Nafisa Bunga Auto Nurfitri (12 Tahun)
Pada zaman dahulu hiduplah seekor Tikus. Tikus tersebut sedang memetik buah. Tikus tersebut memetik buah rambutan di tepi sungai. Setelah memetik, tikus langsung pulang. Tikus berjalan dengan santai. Ia sangat senang karena dapat rambutan.
Di tengah perjalanan, Tikus bertemu dengan Singa. Singa tersebut sedang tidur di bawah pohon. Singa tidur dengan pulas.
Tiba-tiba, Tikus datang dengan kegaduhan. Karena Tikus datang dan membuat berisik, jadinya Singa terbangun. Ketika Singa terbangun, Tikus merasa ketakutan. Singa terbangun dalam keadaan marah. Singa memarahi tikus karena sudah mengganggu tidurnya.
“Tikus, kenapa kamu mengganggu tidurku?” tanya Singa.
“Maaf Singa, aku datang dalam keadaan senang dan membuat kamu terganggu,” jawab Tikus.
Singa tidak terima atas perbuatan Tikus. Setelah itu, Singa mengeluarkan kuku tajamnya. Tikus pun sangat ketakutan dan keringatnya bercucuran.
Singa berkata, “Hey Tikus, jangan macam-macam sama aku. Awas kau, nanti aku makan!”
Tikus menjawab, “Maafkan aku, Singa. Aku tidak sengaja.”
Setelah itu Singa mengangkat Tikus dan mengaumkan suaranya. Tikus kembali meminta maaf kepada Singa dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Akhirnya, Singa pun memaafkan Tikus.
Setelah itu, Tikus pulang. Dengan perasaan takut dan khawatir, ia berjalan dengan sangat hati-hati.
Setelah sampai rumah, Tikus minum air di sungai dekat rumahnya. Setelah beberapa hari kemudian, Tikus kehabisan makanan. Tikus pun mengambil rambutan kembali. Ketika tiba di hutan, Tikus melihat Singa sedang berlari-lari. Ternyata, Singa dikejar oleh pemburu dengan jaring.
Akhirnya Singa terjerat jaring pemburu. Singa mencoba untuk melepaskan jaring dari tubuh dan kakinya. Tetapi Singa tidak bisa tercopot dari jaring pemburu. Singa merasa putus asa.
Tiba-tiba, tikus datang menemui Singa. Singa pun meminta tolong kepada Tikus. Tikus pun menolong Singa dengan kekuatannya. Singa pun bisa lepas dari jaring pemburu. Akhirnya setelah kejadian tersebut, Tikus dan Singa menjadi sahabat.
***
Nafisa Bunga Auto Nurfitri (12 tahun) merupakan santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Berbah, Sleman. Ia berasal dari Dondong, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Penulis adalah siswa kelas 7 MTs Al-Ikhlas.