Puisi Muhammad Khoerul Umam
Debu Penghalang
Kulihat Pohon Tiada Pohon
Kulihat Langit Tiada Langit
Kulihat Manusia Tiada Manusia
Kulihat Diriku Tiada Aku
Lantas apa semua itu
Qolbulah yang tau
Sejatinya hanyalah debu
Debu-debu yang beterbangan
Perhatikanlah dari setiap debu
Ada Dzat yang bersemayam
Jangan kau mungkiri debu yang kotor
Lihatlah di dalamnya
Dzat apa yang bersemayam
Tiada cinta tanpa melihat
Tiada rindu tanpa bertemu
Tiada sakit tanpa kepergian
8 Maret 2020
***
Lentera Hati
Anugerah turun dari ke haribaan Tuhan
Sang pencipta menyinari dunia
Dengan hadirnya makhluk mulia
Matahari lebih tersenyum
Rembulan lebih terang
Gemintang lebih rapat
Tetumbuhan menari-nari
Air menjadi terang
Setiap sutra yang keluar dari tenunan
Setiap emas yang ditinggalkannya
Menjadi jalan seluruh alam
Wahai manusia
Tidaklah kamu sadar
Akan bulan yang mulia ini
Manusia yang rindu akan umatnya
Rindu yang tanpa pernah bertemu
Wahai rahmat seluruh alam
Mengapa kau memilih umatmu bukan firdaus tuhanmu
Siapa manusia yang cinta akan umatnya tanpa bertemu
Allohumma sholli wasallim wabarik ‘ala
Sayyidina muhammadin wa’ala ali sayyidina Muhammad
***
Samar Iman
Terlihat samar-samar matahari terbit
Yang bingung akan cahayanya
Akankah menerangi seluruh jagat raya
Atau hanya sebagian saja
Semerbak wangi bunga mawar
Tak akan hilang meski tak dicium
Tak akan sirna keelokan rupanya
Meski tangan manusia yang busuk merusak
Bunga mawar akan tetap saja bunga mawar
Tangkai yang berduri adalah bentuk uniknya
Keindahan mana yang telah kau dustakan
Bunga mawar yang indah dan wangi akan selalu wangi,
meski banyak orang yang memengaruhinya
Siapakah yang selalu wangi meski selalu dihina,
diduakan, diolok-olok, dibenci, dan lain-lain
Begitu agung bunga mawarku
Setiap hari, setiap detik, dan setiap waktu
Kubutuhkan harumnya sebagai penenang rinduku
Rindu yang selalu menggebu ingin memiliki-Nya
Akankah mereka mengizinkan ku memetik-Nya
Atau hanya cinta dengan penantian
Penantian yang begitu panjang dan jauh
Harus kutempuh dengan seribu rintangan
Yang bertaruhkan nyawa
Akankah kau lakukan itu pada sesuatu yang engkau cintai
Atau hanya akan ikut pada orang lain
Orang macam apa yang akan kau ikuti ?
Sehingga kau mau mengikutinya
Akankah ia ahli dalam hal perbungaan
atau hanya orang tau tentang bunga saja
Wahai para pemburu bunga
Atas dasar apa kau mau memilikinya
Sehingga kau mau berkorban apa pun hanya demi setangkai bunga
Jika aku yang ditanya akan kujawab semuanya
Dengan semangat yang membara
Aku adalah pecinta bunga yang ingin memilikinya
Dan selalu bersamanya
Rinduku pada bunga melebihi rinduku pada apa pun yang kulihat di depan mata
Jika aku diberi pilihan antara bunga dan harta
Pasti kan kujawab: hanya bunga yang ingin kumiliki
22 September 2019
***
Suri Tauladan Seluruh Alam
Siapakah gerangan angin yang membawa kabar
Dua arah yang saling bertolak belakang
Siapa yang tidak kenal dengan Muhammad
Tokoh yang harus kita contoh
Akankah kau mengabaikan perjuangannya
Bandingkan dengan para tokoh film saat ini
Mana ada yang seperti beliau
Yang dengan sabar menuntun orang-orang dalam gelapnya iman
Yang menuntun manusia menuju terangnya iman
Manisnya iman, pahitnya berbuat keji
Bertaruh nyawa demi keselamatan umat
Bertaruh harta demi kemenangan umat
Tokoh siapa selain beliau yang serupa
Begitu indah skenario Tuhan yang dirancang dengan ayat-ayat-Nya
Tuhan begitu lihai dalam mengurusi setiap makhluk yang ada
Tuhan memang Mahaskenario
Maha Pemberi, Maha Penyabar juga Maha Pengampun
Namun kita buta akan pemberian Tuhan yang begitu banyak dan nikmat ini
Siapa yang tidak kenal panjenengan
Setiap sesuatu yang terpampang di dunia menjalurkanku mengenal-Mu
Oh angin tolong sampaikan padanya, aku rindu Muhammad
Oh napas sampaikan pada Tuhan, aku sangat mencintainya
Tiada makhluk-Mu yang pantas kucintai selain Muhammad
Tiada ciptaan-Mu yang pantas kupuji selain Muhammad
Tiada ayat-ayat-Mu yang indah
Al-Qur’an yang penuh sastra, yang penuh seni juga yang penuh rasa
Keindahan mana yang telah kau dustakan
28/10/2019
***
Muhammad Khoerul Umam (19 tahun) merupakan santri Pondok Pesantren Hikmatul Muhajirin, Prambon, Kec. Dagangan, Kab. Madiun. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: mahiyatul.qolbi.73.