Puisi-Puisi Habib Maulana: Nostalgia Kala Mondok

Puisi-Puisi Habib Maulana

Nostalgia Kala Mondok

Di tengah shyam yang sunyi mencekau mayapada (1)
Tengadah ke angkasa berusaha memahami jagat raya
Nabastala yang dipenuhi konstelasi bintang gemintang
Membentuk rasi pengabul harapan
Kutitipkan asa penghibur lara
Agar bumi lekas pulih dari pandemi ini

Di tengah hamparan rumput hijau menguning melambai
Indurasmi penuh afsun hangatkan kalbu
Sarayu malam menyapa melewati sela-sela jari
Mendesis pelan mengenang kala mondok itu
Sarung dan kopiah jadi identitas kami
Salat jemaah setiap salat lima waktu

Bagaskara mulai menanjak di ufuk timur
Cengkerama santri merayau menggema di sudut lorong asrama
Kepul asap kopi susu menghiasi pagi
Bersiap menghadapi rutunitas saban hari
Mengeja kitab tak berbaris yang menguning
Walau sukar namun mengasyikkan

Kami bangga menjadi santri
Penerus pembela penegak keadilan negeri
Berbagai anca pasti kami hadapi
Namun, hari ini, social distancing istilahnya
Terkekang monoton di bilik tak bersekat
Semoga semua cobaan ini lekas tuntas

Lasi Mudo, 28 Mei 2020

Catatan:

1. Mayapada: bumi atau dunia, suatu kerajaan kayangan yang dipimpin oleh Bathara Guru.

***

Penjara Suci

Di dalam penjara suci kami bernaung
Menghadapi lika-liku kehidupan mandiri
Terpisah ratusan kilometer dari tempat pulang
Berharap memperoleh keberkahan Sang Ilahi

Di dalam penjara suci kami bertahan
Dari kerinduan yang kerap melanda diri
Kesepian yang datang tiba-tiba, mencekam
Membuat kami acap kali meneteskan air mata

Di dalam penjara suci kami mengukir sejarah
Tentang serba-serbi kehidupan kami
Ditemani lantunan syai-syair penguat kalbu
Demi tegaknya kalimat “Laa Ilaaha Illallah”

Ya, di dalam penjara suci ini
Kami habiskan masa remaja dengan segenap harapan
‘Tuk membaur jadi tokoh-tokoh panutan bangsa
Ya, itulah penjara suci kami, pondok pesantren

Lasi Mudo, 1 Juni 2020

***

Habib Maulana (18 tahun) merupakan santri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung. Ia berasal dari Ponggongan Bawah Jorong Lasi Mudo, Lasi, Kec. Candung, Kab. Agam, Prov. Sumatra Barat. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: Habib Maulana atau Instagram dengan nama: Habibmaulana96.