Puisi-Puisi Idul Saputra: Ajal Menyapa Badan – Bu, Aku Takut

Puisi Idul Saputra 

Ajal Menyapa Badan

Tak pandang bulu, tua muda disapu, kaya miskin dituju …
Akan berkunjung pada setiap jiwa-jiwa itu …
Hari ini tanah kau pijak, bila masanya tiba tanah harus kau junjung …
Kain putih pembalut tubuh, keranda pembawa badan …

Kapan?
Pasti datang.

Tak dipercepat tak diperlambat, datang di waktu yang tepat …
Mencabut akar-akar yang tertancap …

Wahai diri!
Sudah siapkah kita di jemput? Yakin bekalmu cukup?
Semua akan menghadap pada pemilik semesta …

Sorik, September 2020

***

Menakar Proses

Dia menikmati lapisan luka basah yang belum kering …
Mencicipi larutan pahit yang katanya obat penenang …
Mengusap kulit kasar yang tak lagi terawat
Demi sebuah kelulusan tempaan masa muda …

Dia menakar, mengukur seberapa kuat dia mampu menahan malas …
Seberapa lama tahan menyelam dalam lautan proses panjang,
Mengikatkan sabuk ketabahan, agar siap dengan hantaman si raja tega …

Dia menakar
Meski sesekali harus terjungkang
Meski terasing di keramaian …

Sorik, September 2020

***

Keangkuhan

Matamu bertengger di dahan keangkuhan, memalingkannya dari gundukan kesengsaraan yang menggerogoti hidup mereka
Tak peduli, tak kau lirik bila tak dari rumpunmu
Tak dihiraukan bila tak dari urat keturunanmu

Kau bungkus mata, seakan pohon kedamaian masih berdiri tegap
Kau sumbat lubang pendengaran,
agar tak terdengar suara jerembab rintihan pilu

Kau semai bibit keangkuhan, kau pupuk dan rawat hingga jadi ganas.
Kau seka luka hati mereka yang semakin melebar.

Sorik, September 2020

***

Bu, Aku Takut

Bu, aku takut, sangat takut …

Aku takut mengundang air dari matamu
Air berharga yang penuh ketulusan cinta
Aku takut hati tulus nan suci itu tergores olehku
Oleh sikap buruk dan nada tinggi dari mulut kotor ini

Bu, aku takut …
Takut baktiku tak sampai
Takut tangan lemah ini tak mampu merawatmu di ujung usiamu nanti
Takut dunia memaksaku menancapkan duri di kakimu

Bu, aku takut …
Takut semesta memenangkan hati burukku atas hati baikmu
Aku takut mengukir kecewa di raut wajahmu
Aku takut memahat luka yang membuatmu sakit

Bu, maafkan anakmu ini
Anak yang terkadang lupa diri …

Sorik, September 2020

***

Idul Saputra (20 tahun) merupakan mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah IAIN Bukittinggi. Ia tinggal di Pasaman, Sumatra Barat. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: Idul Saputra atau Instagram dengan nama: @idoel Sapoetra23.