Puisi Khairan Rafi (14 tahun)
HAKIKAT SAHABAT
Sahabat bukanlah orang selalu ada jika kuperlukan
Tapi sahabat adalah yang datang di saat semua yang lain melupakanku
Sahabat adalah berbagi, saling mengerti, dan saling berbahagia
Sekalipun hanya sekadar hadir senyum dan diam saja
Di saat yang lain tak memedulikanku lagi
Sahabat maafkan aku jika selama ini kurang mengasyikkanmu
Maafkan aku jika selama ini kurang memedulikanmu
Maafkan aku jika selama ini ada tutur kata yang menyakitimu
Maafkan aku jika selama ini belum bisa menjadi yang terbaik untukmu
Seseorang yang mencintaimu karena fisik maka
Suatu hari nanti ia juga akan pergi karena alasan fisik itu
Seseorang yang menyukaimu karena materi maka
suatu hari nanti ia juga akan pergi karena materi itu
Tetapi …
Seseorang yang mencintai dan menyukaimu karena hati
Maka ia tidak akan pernah mengecewakan!
Karena hati tak mengajarkan tentang lebih baik atau buruknya seseorang
Tetaplah semangat dalam berjuang
Kehadiranmu dalam hidupku menambah kesan kehangatan yang penuh arti
Mendoakan kebahagiaanmu aku masih tapi tidak dengan mencintaimu
Percayalah! Rasa itu akan kembali hadir di saat yang tepat.
***
DIA
Kudengar ucapannya
Namanya cepat melayang masuk melalui dua telinga
Lebih dari kilat nama itu melewati lika-liku sel dengan perantara saraf
Dan akhirnya terjerumus ke ruang yang paling dalam
Bermiliaran sel saling membicarakan satu sama lain akan kabar itu
Pada akhirnya menciptakan hormon
Hormon kasih sayang yang terisak dalam kepala
Akan tetapi …
Hati tidak ingin menerima nama itu
Lalu mengirim surat kepada otak
Agar berhenti membicarakannya
Seiring berjalannya waktu …
Perlahan-lahan otak dengan terpaksa menerimanya
Susah payah ia mengeluarkan hatinya yang membekas
Dengan jerih payah kemudian ia berhasil
Akan tetapi …
Ada sebuah hal yang tak ingin ia lepaskan
Itulah kenangan …
Bagaikan kertas yang mengalir dibawa arus air sungai
Tak hancur … tetap utuh dan ada
Menyisakan bekas …
***
FONDASI KEHIDUPAN
Teruntuk masa lalu yang pernah disesali
Teruntuk kesedihan yang pernah ditangisi
Teruntuk kecewa yang pernah dirasai
Teruntuk perjuangan yang pernah diberi
Salam masa lalu untuk masa depan
Sebuah proses yang cukup banyak menghabiskan energi
Waktu yang diberikan terasa sangat lama
Dari serangkaian usaha melahirkan sebuah hasil
Terkadang rintangan dan hambatan selalu menghampiri
Cobaan serta hinaan kian didapati
Terpuruk dalam kesendirian tak ada yang menemani
Tapi mencoba bertahan di tengah buruknya kondisi
Berdiri menjadi sosok yang tangguh
Yang mengubah hinaan menjadi pujian
Dan cacian menjadi tepukan tangan
Inilah yang dinamakan lelaki sejati yang dihina tak tumbang
Dipuji tak pula terbang
***
Khairan Rafi (14 tahun), merupakan santri Pondok Pesantren Jeumala Amal Lueng Putu sekaligus siswa Kelas 2 MTs Pidie Jaya. Penulis berasal dari Mereudu, Pidie Jaya, Aceh. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: khairan rafi atau Instagram dengan nama: khairan_1645.