Puisi-Puisi Mario Herlangga: Rinduku – Untuk Dia

Puisi Mario Herlangga (13 tahun)

Rinduku
Samudra ini akhirku berlaut
Tak ada keribaan yang tertaut
Elang hanya menyinggung pucat
Padanya yang tak berhasrat

Ini waktu bawa masam
Menambah bingkai hidup suram
Sekali duri rindu menusuk tajam
Sakit rasa tak pernah padam

Kini waktu kusisiri
Tak ada hati yang kucari
Rindu ini yang tak menepi
Kucoretkan pada lukisan sang Illahi
Ngawi, 2020

***

Karena Corona

Aku diam tanpa bersuara
Membungkam segala kata yang ada
Pikiran hati menyelinap ke pandemi
Yang kepergiannya sangat dinanti

Terdiam merenung dalam kesadaran
Masihkah ada harapan?
Membaca tanda dari apa yang terjadi
Oh … corona! Lekaslah pergi!

Hari-hari kini menjadi kelabu
Mencipta pilu dalam kalbu
Hati sanubari mungilku berteriak bisu
Membakar angan yang kuidamkan dari dulu

Di berbagai media kulihat
Banyak jiwa tak selamat
Hendak hati mengiba
Dalam segenap doa

Wajah muram dan senyum beku
Tersisa dalam semburat wajahmu
Ayat-ayat cinta kini tak lagi disyairkan
Namun ayat-ayat derita yang disyiarkan

Ralat sudah harapan ini
Karena engkau tak lekas pergi
Ngawi dan Tasikmalaya, 2020
Mario Herlangga dengan Muhammad Wildan Tiftazani

***

Untuk Dia

Kutancapkan pacuanku
Kukendalikan remku
Bersama gelisah yang tak terarah
Dan warna merahnya darah

Pada gerimis ini kusiratkan
Agar diserapnya dalam arsipan doa
Bunga wangian kini tersematkan
Segala novel hitam kutunjukkan

Pekat embun kulalui
Dan tak peduli kejamnya ngungun

Tiada jiwa jika tiada cinta
Tiada rumah tangga jika tiada rasa
Untuk dia kini kutuliskan
Sebuah puisi angan-angan
Ngawi, 2019

***



Mario Herlangga (13 Tahun) merupakan siswa Kelas 2 SMPN 2 PITU dan tinggal di Dsn. Ngilon Ds. Bangun Rejolor, Kec. Pitu, Kab. Ngawi. Penulis dapat ditemui lewat Facebook dengan nama: Mario penson atau Instagram dengan nama: Mariopens_on.