Puisi: Yogsri Wahyu Ulin
GUS
Di saat santri terombang-ambing tujuannya
Sejuta curahanmu membekas di kalbu
memerangi virus
kemalasan dari seorang santri
Berpawakan gagah, berpeci, berkalung surban
Darimu terpancarkan Sinar Ilahi
Darimu Ketuhanan dan kemanusiaan
Meleleh menjadi kesatuan
Kau bagaikan air jernih
Mengalirkan hidayah dan amanah
Mengalirkan beribu ajaran Islam
Tak ada ujungnya
Guruku …
Kau sosok panutan di pesantren
Tak pernah berkilau,
tak pernah tertipu oleh bayangan
semu dari kefanaan
Guruku …
Kau sederhana dalam istiqomah
Sederhana dalam berbicara
Berperilaku pandai membahagiakan
Guruku …
Ajari aku bagaimana istiqomah
Bagaimana sederhana
Bagaimana kebahagiaan
Aku ingin seperti kau
Tulus memberi ajaran
Lembut dalam bertutur sapa
Cukup bersenda gurau
Sabar mengarungi berjuta raga
Kau penjaga kearifan
Pembimbing yang tak pernah pupus
Tak tenggelam oleh zaman millenial
Tak tergores oleh runcingnya zaman
Kesabaranmu tak goyah
di kala amarah di ujung tanduk
Tak terhanyut oleh media
Yang mengusik-usik daun telinga
Kau iman dari ayat suci dan hadis
Sudah menjadi tarikan napas sehari-hari
Guruku …
Ketika dosa menutupi pandanganku
Nasihatmu mengingatkan
Tatkala putus asa menggerogotiku
Aku menemukan teguran
Aku insan rendahan
Bimbinganmu membukakan harapan
Keluarkanlah aku dari kehinaan
Bersihkan aku dari keraguan
Sucikan aku dari syirik
Sebelum aku masuk ke liang kubur
Tolong dan bantulah aku!
Guruku …
Engkaulah penerbit cahaya
Engkaulah penggembira
Ketika seisi alam menjemukan
Engkaulah pengantar hidayah
Sehingga kebenaran memancar dari hatiku
Tunjukkan jati dirimu,
Sinarmu yang membara,
Karena tugasmu belum usai,
Wahai guruku!!!
***
Yogsri Wahyu Ulin (18 tahun) merupakan santri alumni Gontor. Penulis dapat ditemui lewat Instagram dengan nama: Yowgie_kopites.